update nusantara,
JAKARTA – Bisa jadi nyaris setiap individu memiliki rutinitas tidak baik sehari-hari yang mereka inginkan untuk dihapuskan tetapi sepertinya sukar dilakukan.
Sebab itu, transformasi tak akan muncul dengan mudah. Ini memerlukan usaha untuk mengatasi diri sendiri dari perilaku negatif, menciptakan relasi yang berarti, serta menyeimbangkan antara kondisi fisik dan mental.
Kahf, merek perawatan pria, di acara Pejuang BerKahf Talks: The Turning Points, berbagi saran guna mendukung pemuda mencapai jalur optimal dalam mengoptimalkan bulan Ramadhan.
5 Kebiasaan Tidak Sehat yang Dapat Membahayakan Hati
Menurut Kafh, terdapat tiga aspek pokok: Putuskan Pola Lama, Berjuang Bersama Rekan, dan Temukan Kesetimbangan.
Berikut adalah saran untuk mengatasi kebiasaan tidak baik versi Kahfصند
1. Menentang Sistem Tradisional, Mendirikan Rutinitas Anyar
Perubahan signifikan senantiasa bermula dari tindakan sederhana. Di dalam workshop Break the Pattern, para peserta diundang untuk menyelami pola-pola yang sejauh ini mencegah kemajuan serta mencari metode membentuk habit-habit baru yang lebih positif.
:
10 Kebiasaan Negatif Orang Berzodiak Sagitarius Mulai dari Sok Pede Sampai Tak Bertepatan
Pemikiran ini mengingatkan kita bahwa bulan Ramadhan merupakan kesempatan ideal untuk memacu diri supaya berkembang dengan lebih positif.
2. Mengungkap Kekuatan Melalui Kesatuan
Petualangan hidup tak semestinya dijalani seorang diri. Pada sesi bernama Fight with Companion, para pembicara mengeksplorasi tentang betapa pentingnya memiliki dukungan dari orang-orang di sekitar kita untuk mendorong perkembangan baik secara personal maupun rohani.
:
Kebiasaan Negatif pada Saat Subuh yang Membuat Seseorang Mudah Jadi Sakit
Raim Laode menyebutkan bahwa tantangan utama sesungguhnya berasal dari dalam diri kita masing-masing. “Sering kali manusia berupaya untuk mengungguli orang lain, namun melupakan pentingnya pengendalian diri—penghapusan sikap males, egosentrisme, serta pemikiran-pemikiran merugikan,” jelasnya.
Ramadan merupakan momen untuk berpikir introspeksi, dimana upaya terpenting tidak sekadar mengendalikan rasa lapar dan haus, namun juga meredam egosentrisme, membina ketangguhan sabar, serta meningkatkan kepatuhan pada diri sendiri.
3. Mengekualisasi Keseimbangan Antara Fisik, Mental, dan Spiritual
Pergi ke bulan Ramadhan yang dipenuhi berkat bukan cuma tentang melaksanakan rukun Islam, tapi juga cara individu mempertahankan kesetimbangan dalam kehidupannya.
Dr. Andhika Raspati menekankan bahwa keseimbangan individu dapat bervariasi.
Kehidupan perlu dijaga agar selalu seimbang, namun batasan keseimbangan ini dapat bervariasi bagi tiap individu. Temukan keseimbanganmu secara pribadi — baik dalam hal bekerja maupun bersantai, ambisi serta kegembiraan, atau jasmani dengan rohani. Hindarkan diri dari sekadar mengejar patokan orang lain; alih-alih carilah tempo hidup yang pas bagimu.
Menurut Aldian R. Alfaridz dari Brand Building Kahf, bulan Ramadhan merupakan momen ideal bagi introspeksi yang mendalam serta perbaikan diri.
“Dengan acara Pejuang BerKahf Talks, kami bertujuan untuk menyampaikan manfaat serta mendorong setiap orang agar meraih potensi penuh dari Ramadan sebagai momen perubahan dalam hidup mereka, dengan harapan ini akan membantu mereka tumbuh menjadi versi terbaik dirinya sendiri. Dengan demikian, berkah Ramadan bukan hanya dinikmati selama bulan suci saja melainkan sepanjang tahun,” jelasnya.