Peneliti Amerika Serikat Akan Datangi Lokasi Penemuan Ikan Purba Coelacanth di Gorontalo Utara

Diposting pada
banner 336x280


TRIBUNGORINTALO.COM – Temuan ikan Coelacanth di Utara Gorontalo menarik perhatian para peneliti hewan langka di seluruh dunia.

Diketahui Coelacanth ditemukan secara tidak sengaja oleh nelayan di Desa Imana, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, pada hari Kamis (16 Januari 2020).

banner 468x60

Saing. Ketika diminta konfirmasi, Kepala Desa Imana, Isnain Talaban, mengatakan ikan purba tersebut sekarang telah dibawa oleh para peneliti dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.

Isnain, para peneliti langsung menghubungi Oskar Taluku, nelayan yang menemukan Coelacanth.

“Beberapa saat setelah diposting, ada seorang peneliti dari Unsrat Manado yang mendapat informasi itu langsung menghubungi nelayan,” jelas Isnain kepada update nusantara, Minggu (19/1/2024).

Para peneliti itu diberitakan melintasi desa di penghujung Kamis ke Desa Imana.

“Mereka tiba pada Jumat (17/1/2025) pukul 06.00 WITA,” kata Isnain.

Setelah itu, para peneliti Unsrat Manado membawa langsung ikan Coelacanth ke tempat penelitian.

Bahkan, kata Isnain, para ilmuwan dari Amerika Serikat akan melakukan kunjungan ke lokasi tempat ditemukannya Coelacanth.

Hanya saja belum diketahui kapan akademisi dari negara Amerika Serikat itu berkunjung.


Kronologi

Seorang nelayan biasa di Desa Imana, Oskar Taluku, berkata dia pertama kali bertemu ikan Coelacanth.

Oskar turun kelaut tepat jam 04.00 WITA pada Kamis (16/1/2025).

Diatas sana, orang itu tiba-tiba melihat seekor ikan berukuran besar mulai mendekati perahunya.

Karena penasaran, pria itu langsung menangkap ikan tersebut.

“Tidak ada cerita ikan ini menabrak perahu, melainkan mendekati perahu,” kata Kades Imana sifatnya singkat namun jelas saat dihubungi update nusantara, Minggu (19/1/2025).

Setelah ikan tersebut berhasil ditangkap, Oskar kaget karena berat ikan mencapai 41 kilogram.

Oskar lalu membawa pulang tangkapanopi dan diletakkan di halaman rumah.

Sebanyak warga membungkus foto ikan coelacanth dan membagikannya ke media sosial.

Unggahannya itu pun tiba-tiba mendadak populer dan mendapatkan berbagai respons dari masyarakat maya.

Lantas, apakah memang benar coelacanth adalah ikan purba?

Mengutip Kompas.com, Peneliti Ahli Madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gema Wahyudewantoro menyatakan bahwa coelacanth adalah ikan purba.

“Ikan ini dipercaya hidup sebelum zaman dinosaurus, dan awalnya ditemukan di perairan Komoro, Latimeria chalumnae, tapi setelah penelitian lebih lanjut itu ternyata bukan jenisnya, yaitu Latimeria menadoensis di perairan Manado,” jelas Bima kepada Kompas.com, Sabtu.

Terpisah, Peneliti Senior Pusat Penelitian Oseanografi BRIN, Dr. Augy Syahailatua mengiyakan pernyataan dr. Gema.

Dia menjelaskan, ikan coelacanth pertama kali muncul selama zaman Devonian, yaitu sekitar 416-359 juta tahun yang lalu, dan diyakini hidup kembali dlair bagi manusia pada tahun 1938, ditemukan di perairan Kepulauan Komoro.

Sebelumnya, ikan ini dianggap telah punah sebelum ditemukan pada tahun 1938.

“Fosilnya sudah ditemukan sebelum tahun 1938, jadi dianggap sudah punah, tapi ternyata masih hidup,” ujarnya, ketika ditanya Kompas.com, Sabtu.

Berdasarkan pengamatan hingga saat ini, lanjutnya, hanya ditemukan dua lokasi keberadaan ikan coelacanth, yaitu di pesisir Afrika Timur dan Kawasan Indo-Pasifik.

Di Indonesia, ikan ini bisa ditemukan di perairan Sulawesi Utara dan Biak, Provinsi Papua.

Observasi itu sendiri dilakukan secara intensif sejak tahun 2005 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Sam Ratulangi, dan Universitas Aquamarine di Fukushima, Jepang.

“Koleksi samper ikan koelakant (coelacanth) yang Indonesia miliki saat ini bentuk ketujuh spesimen, tersimpan di dalam dan di luar negeri,” kata Augy.

Pada Agustus 2024, dilanjutkan dengan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, BRIN, Universitas Sam Ratulangi, Aquamarine Fukushima, dan NHK Jepang melakukan kajian terkini.

Penelitian melibatkan pengujian selama dua minggu di Sulawesi Utara, dan deteksi dilakukan lebih dari 15 ekor salmon kuno (coelacanth) di sebuah gua dengan kedalaman riil 160 meter.

“Pemahaman ini menunjukkan bahwa kemungkinan banyak lagi individu ikan coelakant yang ada di perairan Indonesia,” pungkasnya.


Tampak Banyak Ikan Coelacanth di Gorontalo, Hewan Purba yang Hidup Sekarang Ini Sebelum Waktu Dinosaurus

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *