Tips Menulis Skenario Film Komedi dan Cara Meningkatkan Rasa Humor

Diposting pada
banner 336x280

Jika ada yang bertanya tentang film ketegangan mereka sukai, maka saya akan menjawab bahwa Film Komedi adalah tayangan favorit saya semenjak lalu.

Meski sering menulis genre lain, namun menulis film komedi akan membuat saya begitu bersemangat.

banner 468x60

Dan apakah menjadi seorang penulis komedi harus lucu serta selalu “ngocol” atau sering bersikap asal-asalan saat bertemu orang biasa?

Hmm..mungkin bisa, mungkin tidak. Namun, selama pengalaman saya menulis dan sejak kecil menjadi penggemar radio humor, mereka yang memulai karir sebagai komedian kebanyakan memang adalah orang-orang yang serius.

Jadi dari sana, saya memiliki pandangan khusus di dalam berkomedi, yaitu berbicara tentang kerja keras!

Nah, beginilah, komedi sih lucu, tapi tidaklah serius.

Baiklah, ketika mengatakan saya berniat serius, saya tidak membayangkan harus menunjukkan wajah menahan bersin atau buang air besar. Tidak, sama sekali tidak. Keseriusan atau serius yang saya maksudkan adalah tentang unsur komedi itu sendiri, entah di tulisan atau di tontonan lawak, semua itu harus dipikirkan dengan serius.

Jika sebuah komedi dipikirkan dengan serius, hasilnya akan pasti lucu! Keajaiban terletaknya adalah ketika ada keberagaman sense of humor orang, kenyataannya, hal itu akan membuat keunikan lelucon yang muncul.

Saya berpegang teguh pada kutipan Charlie Chaplin ini karena sering membuktikan hasilnya sendiri, menurutnya: “Hidup itu tragedi apabila kamu melihatnya dari dekat, tapi sebuah komedi apabila kamu melihatnya dari jauh.”

Jadi berkomedi bagi saya adalah cara menjaga ikutserta kejiwaan dan mendapatkan sudut pandang baru mengenai kehidupan, tempat ketika misalnya saya tengah mengalami penderitaan, maka cukup berubah sudut pandangnya dengan mencoba untuk melihat berdasarkan seseorang, bukan terus-menerus mengalami pendapat saya yang pasti hanya menghasilkan perasaan subjektif serta berorientasi pada pihak yang sama berhubungan dengan masalah tersebut.

Berikut ini 6 tips yang seperti diungkapkan oleh petunuk Youtube Stoikologi, untuk menciptakan lelucon serta meningkatkan sense of humor yang bisa dimiliki oleh siapa saja.

1. Bermain Bodoh

Ya, bermain menjadi orang bodoh. Tidak benar-benar bodoh, tapi. Artinya kita mencoba melihat dan menyikapi diri kita dengan cara pandang kebodohan. Perbedaannya dengan bersifat bodoh secara sengaja adalah ketika Anda menunjukkan kebodohan dengan keras kepala.

Humor yang terlalu cerdas atau kompleks itu malahan bisa membuat orang merasa tidak relevan.  Jadi inilah di mana konsep “Play Dumb” ini muncul, yaitu trik untuk sengaja menyederhanakan sesuatu.

Otak manusia memiliki kecenderungan untuk menyukai orang yang terlihat relatable, dan ketika Anda menunjukkan kelemahan atau hal-hal yang biasa dialami oleh manusia,itu bisa membangun hubungan pribadi dengan mereka.

Menunjukkan sifat expresif boleh memberi celah untuk membangun keakraban.

Orang tersebut merasa, “Wah tak sempurna ilmunya. Dia juga jelek seperti aku juga ya di akhirnya.”

Jadi, tuliskanlah hal-hal bodoh yang bisa dilakukan oleh orang di sekitarmu atau berbagai kebodohan yang mungkin ada mengenai bangsa ini?

2. Janganlah Berbohong yang Tulus

Dermakan ketulusan yang palsu, seolah-olahnya sudah sangat menjengkelkan, bukankah kita seperti diminta untuk memalsukan kebaikan, yaitu ketulusan, namun the palsu. Seperti apakah itu sebenarnya?

Trik ini sederhananya dimulai dengan keseriusan, seolah Anda akan menyampaikan sesuatu yang sangat penting. Namun, di akhirnya sebenarnya Anda memberikan punch line dengan mengolah ulang hal yang pertama.

Hal ini bisa menjadi humor efektif yang membuat orang tertawa karena sebagian besar manusia cenderung berusaha memahami pola yang ada di kehidupan manusia.

Mereka akan memprediksi pola kamu dengan serius, tapi ketika dicoba “membongkar” menjadi hal tidak serius, itu akan keluar dari ekspektasi sehingga tawa akan muncul dari mereka.

Bagian 3: Bagan Tiga Poin

Trik ini sering digunakan oleh komedian atau pelawak dalam setiap penampilannya. Di kalangan mereka, ini biasa disebut the rule of three.

Cara menggunakannya adalah dengan menyiapkan dua hal yang masuk akal. Dan ketika sampai pada hal ketiga, “patahkan” dengan sesuatu yang tidak masuk akal.

Ini sedikit mirip dengan tip kedua, di mana otak manusia bekerja dengan pola sehingga mereka menantikan hal yang serius sebanyak dua kali, akan tetapi saat muncul hal yang aneh di tempat ketiga, tidak dapat diprediksi sehingga akan menimbulkan kejutan dan menciptakan keanehan.

4. Exxagerate So Much

Jika kita membandingkan dengan bahasa sastra, maka poin ini bisa disebut menggunakan majas hiperbola, atau lebih sederhana lagi cara berbicara berlebih-lebihan.

Kalau diangkat pada sebuah adegan tanpa percakapan, maka tersebut pada setiap episode pada peliputan ini adalah sebuah adegan dengan sekilas gelak cincau, atau kemungkinan bisa disebut sebagai sitkom. Sitkom fisik lebih kental akan sentuhan humor fisiknya.

Buatlah dialog ini menjadi sesuatu yang tidak masuk akal dan tidak masuk akal, tetapi sampaikanlah dengan ekspresi atau kondisi sebenarnya.

Poin ini jika ingin tajam maka harus menggunakan imajinasi seperti anak kecil atau banyak menonton film-film kartun yang sering memiliki khayalan absurd dan lucu serta membuat penonton tertawa.keras

5. Self-Deprecating Humor

ini menjadi komedi khas komika, berangkat dari rasa kekurangan dengan “mencela” diri sendiri. Mengangkat kekurangan diri sendiri untuk disampaikan ke orang, seringkali justru menciptakan kelucuan.

Penting untuk diingat, ini bukan dalam arti menghina diri sendiri dengan menghina, melainkan cara Anda menyadari kekurangan diri dan mengungkapkannya secara proporsional, sederhana, serta apa adanya.

Gaya humor seperti ini biasanya akan membuat penonton bukan saja merasa dekat serta menimbulkan rasa manusiawi, tapi juga bisa menimbulkan simpati, meski di awalnya harus menertawakan terlebih dahulu.

6. Meninggkatkan Pribadi Lain

Teknik ini sering digunakan ketika seorang komedian ingin me-roasting seseorang. Mereka di awal membongkar fakta dan memuji orang tersebut, namun di akhirnya diberikan twist dan disimpulkan dengan lirik yang mengusir.

Sikap serius dalam melihat orang dapat dianggap sebuah senjata, jadi ketika menunjukkan pujian atau kebaikannya, lakukan dengan sangat serius mungkin.

Hingga detik akhir Anda menciptakan sesuatu yang justru dg gegen-nya atau sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi kepadanya tapi menjadi sebuah harapan.

Warna satirnya harus sangat kuat tanpa harus menonjolkan sisi sarkasminya, karena kondisi demikian nantinya malah menimbulkan rasa tidak simpati.

Itu dia tips yang bisa diterapkan dalam menulis atau membuat film komedi dan untuk benar-benar mampu menampilkan komedian diperlukan diuji di kalangan internal tim, sehingga jika dirasakan tidak komedian, dapat digantikan dengan komedian lain yang lebih komedian.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *